AMBLESAN YANG TERJADI DI JALAN RE.MARTADINATA...., MENGAPA SELALU MENYALAHKAN ALAM..?
Pada tanggal 16 September kira-kira antar pukul 3.00 – 4.00 pagi telah terjadi suatu fenomena alam berupa amblasnya jalan RE.Martadinata Jakarta Utara sepanjang + 103 m dengan kedalaman amblesan sekitar 8 m. Jalan RE.Martadinata yang amblas terletak tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan informasi jalan tersebut baru saja di beton karena selalu mengalami penurunan. Dari apa yang terlihat baik lokasi maupung bekas kejadian di TKP kondisi badan jalan cukup kuat. Tetapi bila ditelusuri kebawah lagi (secara vertikal) maka dapat terlihat bahwa jalan telah mengalami beberapakali peningkatan dan pengurugkan. Bila ditinjau hingga pada lapisan yang paling bawah ternyata lapisan bawah merupakan lapisan tanah lunak. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh badan jalan bertumpu pada laisan tanah lunak.
Penyebab dari amblesan di jalan RE.Martadinata tersebut banyak yang mengarahkan tudingan ke alam (kasihan deh lo alam..) ada yang mengatakan bahwa itu sebagai akibat abrasi, intrusi air laut, iklim berubah dan lain-lain hingga pemanfaatan air tanah yang berlebihan. Tudingan-tudingan ini membuat masyarakat menjadi bingung dan resah sehingga banyak isue yang beredar mengenai jakarta di masa depan.
Bila kita bijak dalam melihat suatu kasus amblesnya jalan RE.Martadinata perlu kita pilah-pilah dugaan-dugaan yang tidak terkait dengan fenomena alam ini, dengan membuat suatu pertanyaan yang sangat mendasar sebagai berikut :
- Fenomena alam apa yang terjadi dan bagaimana skalanya..?
- Kemungkinan apa penyebabnya..?
- Apa pengaruh terhadap sekitarnya..?
- Bagaimana solusinya..?
Fenomena alam apa yang terjadi..? Fenomena alam yang terjadi berupa suatu longsoran, amblesan yang bersifat lokal sepanjang 103 m dan tidak bersifat global Jakarta Utara.
Kemungkinan apa penyebabnya..? Kejadian tersebut dapat disebabkan oleh : pembebanan terlalu berlebihan, daya dukung yang lemah, perubahan geometri lereng dan pasang surut yang diikuti rapid draw down. Kemungkinan2 tersebut di ambil karena melihat lokasi kejadian terletak di pinggir laut yang digunakan untuk manufer parkir kapal-kapal besar.
Kaitan penyebab tersebut dengan kondisi yang ada adalah sebagai berikut :
Pembebanan jalan bertambahsebagai akibat pembetonan ulang untuk mengantisipasi penurunan tanah, padahal jalan hanya bertumpu pada lapisan tanah lunak setebal 12 m.Pembetonan ulang selain menambah beban juga merubah geometri lereng jalan terhadap tepi air. Pengaruh pasang surut ternyata tidak berkontribusi pada terjadinya amblesan tersebut, karena laut cukup tenang dan relatif stabil.
Untuk dapat melakukan manufer parkir kapal dilakukan pengerukan dengan perioda tertentu, maka berakibat lemahnya daya dukung dinding jalan yang tidak mempunyai dinding penahan (returning wall).
Gambar ilustrasi kemungkinan terjadinya long sor
Apa pengaruhnya terhadap sekitarnya..? Pengaruhnya sangat besar, karena jalan RE.Martadinata merupaka urat nadi transportasi ke pelabuhan, jadi merupakan jalur yang sangat penting.
Bagaimana solusinya..? Solusinya adalah melakukan penyelidikan tanah sedetil mungkin hingga dapat diantisipasi kemungkinan meluasnya longsoran tersebut dan sesegera mungkin membuat alternatif jalan pengganti jalan tersebut. Bila akan dibangunkan kembali jalan tersebut maka perlu di terapkan teknologi yang dapat mengantisipasi kondisi tanah disekitar daerah tersebut.
Dari hasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapatlah di simpulkan bahwa :
- Fenomena yang terjadi adalah longsoran yang berifat lokal dan bukan global Jakarta Utara.
- Kejadian tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan faktor penyebab utama yang berupa erosi, abrasi, intrusi air laut, amblesan Jakarta , pasang surut muka air laut, rusaknya ekosistem mangrove dalam kejadian bencana longsornya jalan RE.Martadinata.
- Tidak adanya dinding penahan yang kuat dipinggir laut
- Kurangnya koordinasi yang terpadu dalam pembangunan di jakarta utara
JANGALAH SELALU KITA MENYALAHKAN ALAM DAN PROSESNYA BILA KITA BELUM BECUS MEMANFAATKAN ALAM INI.
JANGANLAH KITA MENJADI BAGIAN DARI MASALAH, TETAPI COBALAH KITA MASUK DALAM BAGIAN DARI SOLUSI.
Mudah2an tulisan ini cukup bermanfaat dan dapat mengurangi keresahan dan kebingungan.
(rey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar